Hujan
By: Tanto Didimus
Hujan turun dengan derasnya
Seolah ingin menangis bersamaku
Melagukan rindu untukmu
Tapi jiwaku tetap hangat karenamu
Cinta,..
Karena rindu yag kurasakan setiap saat
Untukmu
Popular Posts
-
Apocalypse A Poem by Didimus Estanto T. What a pray reveals Dark blood stink, leave me think God silently sees Cross is ... -
Ca-N-Ti-K A Story by : Didimus Estanto T. English Letters Department of Sanata Dharma University Staring at the star, wonderi... -
Is Multiculturalism Important? Oh Indonesia By: Didimus Estanto T/ Universitas Sanata Dharma Indonesia Raya is an exclamati... -
MULTIKULTURALISME INDONESIA RAYA Oleh: Didimus Estanto Turuk Universitas Sanata Dharma (Dimuat di Majalah Aquinas Edisi II 201... -
Skeptisme Budaya pada Nasionalisme Pengantar Perbedaan merupakan sebuah kekayaan. Sekiranya demikianlah sepenggal kalimat yang ... -
Mengenal Bahasa Tubuh dalam Hubungan Sosial Oleh: Didimus Estanto Turuk (144214137) Abstrak Bahasa tubuh merupakan salah sat... -
A KISS TO REMEMBER By: Tanto Didimus / IG: tanto_zhanpio Univ Sanata Dharma, English Letters Deparment (Dimuat di Majalah A... -
Sore ‘Brengsek’ By: Tanto Didimus Mereka bilang Sore itu megah Tapi aku sudah begah Dengan cerita romantis klise tak berujung... -
Setia, Abadi By: Tanto Didimus Saat kau tetap di sampingku Seperti surya yang tak pernah lelah Membiaskan sinar kehanganta... -
Cordoba, the Real City of Light By: Didimus Estanto T. (Dimuat di Majalah Aquinas edisi Februari 2016) Cordoba also called...
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar