IDEALNYA SISTEM AMONG



                    IDEALNYA SISTEM AMONG
Oleh: Didimus Estanto T.
Artikel Dasar :  SISTEM AMONG, TUT WURI HANDAYANI  (Ki Hajar Dewantara)                    

 Dalam pelaksanaan asas kemerdekaan diri,tertib damai atau democratie en leiderschap dilakukan “sistem among” dan cara “tutwuri handayani”. Mengemong (anak) berarti memberi kebebasan anak bergerak menurut kemauannya,tetapi pamong akan bertindak,kalau perlu dengan paksaan apabila keinginan anak akan membahayakan keselamatannya. Tutwuri handayani,berati pemimpin mengikuti dari belakang,memberi kemerdekaan bergerak yang dipimpinnya,tetapi handayani,mempengaruhi dengan daya kekuatannya,kalau perlu dengan paksaan dan kekerasan,apabila kebebasan yang diberikan itu dipergunakan untuk menyeleweng dan akan membahayakan diri.
 Di dalam keadaan luar biasa,maka pimpinan harus tegak,anggota dan anak-anak hanya tunduk pada pimpinan. Dalam keadaan semacam itu berlaku:”Kedudukan pemimpin di atas peraturan”.Tamansiswa menyebut guru-guruya “pamong” juru mendidik dan mengajar pelaksanaan sistem among.
 “Sistem among” yaitu cara pendidikan yang dipakai dalam Tamansiswa,dengan maksud mewajibkan para guru,supaya mengikuti dan mementingkan “kodrat alam” anak-anak murid,dengan tidak melupakan segala keadaan yang mengelilinginya. Karena itu,alat “perintah,paksaan dan hukuman”,yang biasa terpakai dalam pendidikan di jaman dulu,harus diganti dengan cara: memberi tuntunan dan menyokong anak-anak dalam mereka tumbuh dan berkembang atas dasar kodratnya sendiri,melenyapkan segala yang merintangi tumbuh dan perkembangannya itu sendiri,dan mendekatkan anak-anak kepada alam dan masyarakatnya. “Perintah” dan “paksaan” hanya boleh dijalankan jika anak-anak tidak dapat dengan kekuatannya sendiri menghindarkan bahaya yang akan menimpanya. Hukuman tak boleh lain daripada sifat kejadian yang sebenarnya harus dialami sebagai buah atau akibat kesalahan yang pasti dialami oleh karena sesuatu perbuatan,dan bukan sebagai siksa dari orang lain.
 Ki hadjar memberi kias sistem among dengan gambaran bahwa guru terhadap murid harus berfikir,berperasaan dan bersikap sebagai Juru Tani terhadap tanaman peliharaannya,bukannya tanaman di takhlukkan oleh kemauan dan keinginan Juru Tani. Juru Tani menyerahkan dan mengabdikan dirinya pada kepentingan kesuburan tanamannya itu. Kesuburan tanaman inilah yang menjadi kepentingan Juru Tani.
 Juru Tani tidak bisa mengubah sifat dan jenis tanaman menjadi tanaman jenis lain yang berbeda dasar sifatnya. Dia hanya bisa memperbaiki dan memperindah jenis dengan usaha-usaha yang mendorong perbaikan perkembangan jenis itu. Juru Tani tidak bisa memaksakan tanaman padi mempercepat buahnya supaya lekas masak menurut kemauannya kerena kepentingan yang mendesak,memerlukan beras untuk segera ditanak.
 Juru Tani harus tahu akan sifat dan watak serta jenis tanaman,perdedaan antara padi dengan jagung,serta tanaman-tanaman lainnya dalam keperluan masing-masing agar tumbuh berkembang
dengan subur dan hasil yang baik. Karena itu Juru Tani harus faham akan ilmu mengasuh tanaman,agar dapat menghasilkan tanaman yang subur dan buah yang baik.
 Oleh karena itu Juru Tani tidak boleh membeda-bedakan dari mana asalnya pupuk,asal alat kelengkapan atau asalnya ilmu pengetahuan dan sebagainya. Segala yang dapat dipakai untuk usaha menyuburkan tanaman menurut “kodrat alam”harus digunakan.

Tanggapan:
“ ‘system among’ yaitu cara pedidikan yang dipakai dalam Tamansiswa, dengan mewajibkan para guru, supaya mengingati dan mementingkan ‘kodrad alam’ anak-anak murid, dengan tidak melupakan segala keadaan yang mengelilinginya.”
Demikian bunyi catatan yang terdapat pada artikel tentang Sistem Among,Tut Wuri Handayani. Kutipan ini menjelaskan dengan sangat jelas tentang apa dan bagaimana system pendidikan yang ideal yang dicita-citakan Ki Hajar Dewantoro. Sistem Among adalah ide brilliant Ki Hajar untuk mengedepankan kemampuan siswanya dalam menjalankan pendidikan. Ia menekankan bahwa fungsi guru adalah memupuki dan menjaga agar siswa menjadi pribadi yang unggul dan tidak merusak dirinya sendiri.

Tamansiswa mencibtakan suatu kondisi yang sangat ideal untuk terjadinya proses pembelajaran. Taman adalah suatu tempat yang nyaman, dimana setiap orang mendambakan untuk berada di dalamnya, betah untuk terus berada di dalamnya dan enggan untuk beranjak dari padanya. Ki Hajar mencibtakan taman siswa dengan filosofi yang sama. Ki Hajar mengimpikan suatu taman (tempat yang nyaman) untuk menjadi tempat belajar para siswa. Berdasarkan pada filosofi tersebut, system pendidikan pun didesain dengan konsep yang menyamankan pula. Setiap pribadi yang menjadi bagian dalam Tamansiswa  diarahkan untuk berada dalam situasi yang nyaman, merindukan situasi belajar tersebut, betah di dalamnya dan enggan untuk beranjak dari padanya.

Siswa dan potensi siswa adalah poin utama tipe pendidikan Sistem Among,Tut Wuri Handayani. Setiap anak didik dibiarkan berkembang sesuai degan kemampuan terbaiknya, sesuai dengan sifat dan karakternya. Pola pendidikan seperti ini meyakini bahwa setiap individu memiliki sifat dasar dan kemampuan yang berbeda dan hanya bisa dimengerti oleh masing-masing pribadi. Dimengeri dalam artian memaksimalkan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, setiap anak didik diberi kebebasan untuk mengekplorasi kemampuannya, diberi kewanangan untuk mengekpresikan kemampuannya sebaik yang bisa dikembangkan, namun tetap dalam ‘pamong’ para pendidik.

Pamong para pendidik adalah factor lainnya yang mendukung system pendidikan ini. Dalam konsep pendidikan Ki Hajar ini, para pendidik menjadi pengawas dan pelurus jalur. Pendidik tidak mengintervensi apa yang akan para murid kembangkan, namun akan meluruskan apabila perkembangan  para murid  melenceng dari jalur pendidikan yang ingin dicapai bersama. Ki hajar menggunakan  kata ‘Juru Tani’ untuk menggambarkan para pendidik. Para pendidik memupuki dan menjaga agar tanaman padi berbuah dengan subur dan sesuai ekspektasi. Namun, petani tidak dapat menintervensi apa yang berkembang dan bagaimana tamanan padi berkembang. Jadi, mengawasi dan merawat adala fungsi penting.

System Among sangat mendukung pendidikan menjadi sesuatu yang sangat hangat. Ia menjadikan pendidikan sahabat berkembangnya Negara. Ki Hajar adalah seorang guru besar harus terus diakui oleh Indonesia akan ide besar ini. Bukan hanya mengakui, kita pun harus melanjutkan ide besar ini. Harus kita akui bahwa  Indonesia masih sangat jauh dari  System Among yang sangat ideal ini. Mari kita semua terus memperjuangkan system pendidikan yang ideal demi tercibtanya Indonesia yang lebih baik.



0 komentar:

Posting Komentar